6 Tips Mendidik Anak Yang Sukar Mengalah, Maunya Menang Sendiri

Minggu, 7 Mei 2017 22:10 WIB | dibaca : 5207 | dibagikan :

Banyak orang tua kehilangan kesabaran saat menghadapi buah hatinya yang maunya menang sendiri dan tidak mau mengalah. Bila ia sedang berselisih dengan orang lain, ia sangat sukar meminta maaf, ia selalu mencoba mencari pembenaran sendiri. Di posisi yang sudah terpojok pun ia akan suka mencari alasan. Saya, Kak Zepe, akan memberikan tips dalam menghadapi dan mendidik anak-anak yang memiliki sifat ini.

  1. Jangan cemas, tetap sabar, dan jaga ketenangan hati

Saat keinginan anak ini tidak terpenuhi, dia akan mulai mengancam. Tetaplah pada pendirian Anda, bila apa yang Anda lakukan adalah baik adanya dan demi kebaikan sang Anak. Bila anak mulai menangis dengan suara keras, tetaplah bersabar. Jangan menunjukkan reaksi negatif. Jaga emosi agar tetap tenang. Biarkan anak menangis tanpa Anda perlu memperlihatkan wajah panik atau memberikan ekspresi belas kasihan.

  1. Kelemahlembutan akan membawa kedamaian

Tetaplah bersikap lembut. Jangan ada kata-kata kasar keluar dari mulut Anda. Tunjukkan pada anak bahwa apa yang Anda lakukan adalah demi kebaikan anak. Mungkin anak tidak akan paham dengan apa yang Anda lakukan pada saat itu. Namun pelajaran terpenting yang diterima anak pada saat itu adalah bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi dengan merengek. Bila Anda bisa konstan dalam melakukan hal ini, anak anda akan memiliki mental yang semakin kuat. Jelaskan pula pada anak bahwa merengek atau menangis bukanlah hal yang terbaik dalam meminta sesuatu. Agar kita bisa belajar menjadi orang tua yang sabar dan lemah lembut, kita bisa ikuti tips “Cara Memiliki Hati Yang Sabar Dalam Mendidik Anak Usia Dini”

  1. Anak-anak membutuhkan penjelasan, bukan omelan ataupun kemarahan

Jelaskan kepada anak bahwa tidak semua hal yang membuatnya senang adalah hal yang baik dan harus dilakukan. Jelaskan kepada anak tentang sisi positif dan sisi negatif dari permintaan dia. Jangan biarkan nasihat Anda hanya berhenti pada larangan, tanpa menjelaskan alasan mengapa ia tidak boleh memilihnya. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah banyaknya anak yang suka main game tak mengenal waktu. Mereka bermain game seharian, sehingga lupa jadwal mandi atau pun melakukan aktivitas lainnya. Bila Anda kekurangan bahan dalam menjelaskan kepada anak tentang masalah Anda melarang anak melakukan sesuatu, carilah bahan dari internet. Biasanya jawaban mereka adalah sesuai dengan yang tertulis di internet.

  1. Pentingnya rekonsiliasi agar hubungan baik kembali

Saat ia tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, mungkin anak akan merasa kecewa. Sebagai orang tua, saat anak sudah mulai tenang, Anda bisa mendekati anak dan memberikan nasihat yang baik kepada anak. Yakinkan kepada anak bahwa apa yang anda lakukan adalah demi kebaikan sang anak. Bila anak sudah mau menuruti apa yang menjadi keinginan Anda, Anda bisa mengajak anak jalan-jalan, atau membelikan sesuatu yang dia suka. Proses ini akan menyembuhkan kekecewaan anak yang mungkin masih tersisa di hatinya.

Baca Juga:   Tenangkan Hati, Saat menasihati Anak Usia Dini

Setelah melakukan rekonsiliasi, Anda bisa mengajak anak untuk melakukan evaluasi tentang aturan yang pernah diterapkan. Berikan motivasi kepada anak agar tetap mematuhi aturan yang telah disepakati bersama (baca juga: Tips Membuat dan Menerapkan Aturan Bagi Anak, Agar Anak Tidak Merasa Tertekan )

  1. Menjadi orang tua yang mampu memberi teladan

Anak-anak akan mudah dibentuk oleh orang-orang terdekat mereka dan lingkungan mereka. Biasanya peran orang tua akan sangat penting dalam hal ini. Bila anak Anda telah tumbuh menjadi anak yang maunya menang sendiri, cobalah bercermin sejenak, siapa tau diri Andalah yang mengajarkannya secara tidak sadar. Bila Anda merasa, segeralah ubah kebiasaan buruk Anda ini, dan jadilah pribadi yang lebih baik lagi.

  1. Indahnya berbagi perlu diajarkan sejak dini

Mari kita simak lirik lagu dari Laluna berikut ini. Lagu ini berjudul “Indahnya Berbagi”:
Betapa indah saat memberi, Betapa nikmat terasa, Saat-saat kita berbagi

Temukan indah wajah-wajah bahagia berseri. Memberi kedamaian hati… Kebahagiaan ini takkan bisa dibeli, Ikhlaskan hati…

Reff:

Betapa indahnya berbagi. Membuat hidup lebih berarti. Janganlah takut untuk memberi. Takkan habis bila berbagi.Dunia ini takkan abadi. Apa yang kita miliki. Takkan dibawa pulang nanti

Indah sekali bukan lirik lagunya. Kita bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang indahnya berbagi lewat lagu. Selain media lagu, ada juga media dongeng, film, cerita rohani, kisah tokoh-tokoh terkenal yang gemar berbagi, dan lainnya. Dengan memberikan berbagi pelajaran tentang indahnya berbagi, anak-anak juga akan terbentuk menjadi pribadi yang berempati. Anak yang berempati akan selalu memikirkan perasaan orang lain saat ada dalam perselisihan.

Salah satu cara mengatasi anak yang maunya menang sendiri adalah dengan meningkatkan kepedulian kepada sesamanya. Perbanyaklah melakukan kebaikan-kebaikan, terutama saat bersama anak. Ajaklah anak-anak untuk mengunjungi panti asuhan dan lembaga sosial lainnya. Semakin anak peduli dengan sesamanya, sifat egois anak akan terus berkurang. Sehingga ia tidak hanya mengikuti emosi, namun bisa bersikap sabar dan mau mengalah.

Agar anak-anak Indonesia memiliki karakter yang baik, alangkah lebih baik bila Anda, sebagai orang tua, memberikan suplemen pendidikan karakter dengan media yang menarik. Salah satunya adalah dengan dongeng yang interaktif. Silakan download GRATIS kumpulan cerita anak interaktif, RIRI, dengan klik gambar di bawah ini:banner-marbel-dongeng-riri

Banner-Educa-Riri-940x300

sumber gambar: heqris.com

 

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...