Di sekolah sering saya temukan anak-anak yang memiliki talenta sebagai penyanyi, public speaker, atau bahkan pelawak. Namun terkadang ada sesuatu yang membuat mereka tidak mau berekspresi dan percaya diri dalam menampilkan talenta mereka. Saya pun menemukan beberapa tips khusus sehingga kini mereka bisa tampil lebih percaya diri dan berani menunjukkan ketrampilan dan talenta mereka di depan teman-temannya.
- Menasihati tanpa menceramahi
Bukan anak-anak kalau tidak pernah berbuat kesalahan. Namun bila kita menasihati mereka dengan cara yang tidak tapat, maka akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mereka. Bahkan efek terburuknya, mereka bisa menjadi anak yang rendah diri. Kunci utama dalam memberikan nasihat adalah memberikan mereka pilihan. Dari awal pembicaraan, kita perlu mengatakan,”Agar kejadian ini tidak terulang, Bapak punya ide yang bagus. Mau mendengarkan?” Lanjutkan dengan nasihat tanpa banyak menggunakan kata “harus” dan “jangan”, tapi gunakan kata “akan lebih baik”. Di akhir nasihat, kita berikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya dan kita pun siap mendengarkan dengan bertanya,”Apa pendapatmu?” Salah satu cara menasihati anak tanpa menceramahi adalah dengan media dongeng. Anda bisa mendownload dongeng secara gratis di “Kumpulan Dongeng “Riri“.
- Mencuri kesempatan dalam menasihati
Ada kalanya anak berbuat salah. Namun karena situasi dan kondisi kadang dirasa kurang tepat, kita bisa mencuri-curi kesempatan untuk menasihati mereka, misalnya saat mereka makan siang. Kita bisa nimbrung makan satu meja bersama mereka. Seusai makan, kita bisa mengajak mereka ngobrol santai sambil membicarakan permasalahan yang baru saja terjadi tanpa menyebutkan salah satu nama mereka. Misalnya, “Menurut teman-teman apa alasan mengapa kita tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat?” Lalu biarkan mereka menjawab sembari bercanda dan ngobrol santai.
Anak-anak yang merasa dekat dengan gurunya akan terlihat lebih ekspresif saat berbicara dengan gurunya. Ia bisa bebas bercanda seperti ngobrol dengan temannya tanpa meninggalkan nilai-nilai kesopanan. Biasanya kedekatan seperti ini terjalin karena adanya komunikasi yang baik antara guru dan siswanya. Guru yang mampu menjadi sahabat dengan muridnya biasanya adalah guru yang mau meluangkan waktu bagi muridnya di luar jam pelajaran sekolah. (Baca juga: Meningkatkan Kedekatan Orang Tua – Anak dengan Makan Bersama)
- Biarkan mereka ber-acting dan berkhayal
Ada beberapa pendidik yang merasa khawatir saat anak mulai berkhayal. Misalnya, saat mereka ber-acting layaknya seorang tokoh super hero. Bila kita melihat kebiasaan anak yang seperti ini, kita biarkan saja sejauh tidak mengganggu teman dan dilakukan di saat yang tepat, misalnya tidak saat jam pelajaran.
- Perbanyak aktivitas menyenangkan dalam pembelajaran
Anak-anak menjadi terlihat bosan di kelas biasanya disebabkan karena metode pembelajaran yang monoton. Bila kita merasa anak-anak mulai bosan, kita perlu memberikan stimulasi kepada mereka berupa aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Misalnya bermain game edukatif saat pembelajaran, menggunakan alat peraga pembelajaran yang menarik, dan lainnya. (Kak Zepe)
Artikel selengkapnya, silakan klik Agar Anak Lebih Ekspresif, Berinisiatif, dan Percaya Diri – Bagian 2
Sumber Gambar: s3.amazonaws.com
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe