Menghadapi anak hiperaktif yang terus bergerak ke sana ke mari memang bukanlah hal yang mudah, kan moms. Memang sebenarnya butuh cara tepat menangani anak yang hiperaktif. Ada orangtua yang menangani anak yang hiperaktif dengan menginstruksikan anak untuk diam di kamar, atau bahkan ada yang membiarkannya saja. Namun, itu tindakan yang salah ya moms. Akan tetapi masih saja ada orangtua justru masih merasa bingung menentukan cara tepat menangani anak yang hiperaktif yang paling efektif.
Kondisi hiperaktif pada anak pun sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya, kondisi ini dikaitkan dengan attention deficit hiperactivty disorder (ADHD). Namun, anak yang bergerak terlalu aktif bukan berarti pasti ADHD. Ada kondisi lain yang bisa membuat anak ingin terus berlarian tanpa henti atau beraktifitas yang berlebihan, seperti tak ada lelahnya. Jika anak bertingkah demikian, maka tidak ada salahnya untuk konsultasi dengan dokter anak. Agar anak dapat penanganan yang tepat dan benar.
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
1. Buat Jadwal Rutinitas Untuk Kegiatan Anak
Jika moms atau orangtua lainnya bingung harus bagaimana menghadapi anak yang hiperaktif. Membuat jadwal rutinitas untuk kegiatan anak sehari-hari adalah salah satu yang dapat dilakukan. Dengan mengatur jadwal untuk kegiatan anak, setidaknya orang tua dapat mengira-ngira kegiatan apa saja yang bisa di lakukan untuk sang anak. pastikan membuat jadwal rutinitas yang positif ya moms, yang juga dapat melatih motorik anak agar tumbuh kembangnya juga optimal.
Lebih baiknya lagi, jika orangtua melibatkan anak juga untuk membuat jadwal rutinitas dan orangtua dapat mengarahkannya. Dengan membuat jadwal bersama orangtua juga akan tahu mana kegiatan yang lebih disukai sang anak. Dan anak juga senang saat melakukan kegiatannya. Pastikan juga untuk menambahkan waktu tidur yang teratur untuk anak.
2. Buat Aturan Yang Jelas Dirumah
Mendisiplinkan anak yang hiperaktif memang butuh trik khusus, ya moms. Selain tegas, moms juga harus terstruktur. Sebab, anak yang hiperaktif umumnya akan mengalami masalah dalam memahami lingkungan dengan suasana yang tidak tertata. Jadi jika moms ingin bersikap tegas, lakukanlah dengan indikator yang jelas. Sampaikan kesalahan anak dan keinginan moms agar ke depannya, anak bisa membedakan yang salah dan benar.
3. Ajak Anak Berolahraga Bersama
Salah satu cara lainnya yang tergolong sedikit mudah, yaitu dengan mengajak anak untuk berolahraga bersama. Mereka memang cenderung tidak bisa diam dan senang melakukan kegiatan fisik. Maka agar anak lebih terarahkan, mengajak anak untuk olahraga bersama adalah salah satu kegiatan yang tepat untuk mengatasi anak yang hiperaktif.
4. Batasi Asupan Makanan Olahan Untuk Anak
Asupan makanan yang dimakan seseorang juga dapat mempengaruhi kondisi dalam tubuh dengan berbagai cara. Seperti nutrisi, vitamin, lemak, sensasi saat memakannya, dan bahkan mood juga dapat berpengaruh. Makanan juga dapat mempengaruhi mood seseorang tak terkecuali dengan anak-anak.
Belum lagi bahan kimia dan bahan makanan yang digunakan dalam makanan olahan, jika masuk dalam tubuh akan membahayakan. Dampak yang akan terjadi pada tubuh orang dewasa maupun anak yang tidak hiperaktif adalah sedikitnya masalah dalam menstabilisasi gula darahnya. Namun, jika olahan itu di berikan kepada mereka maka segera jauhkan, jika anak tersebut mengkonsumsinya maka anak akan semakin lebih aktif lagi.
5. Konsultasikan ke Dokter
Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter atau psikiater tentang kondisi sang anak. Dengan bantuan dokter atau pun psikiater, orangtua bisa mengetahui apakah anak termasuk hiperaktif atau bukan. Selain itu, dengan bantuan dokter atau pun psikiater, anak juga akan diberikan terapi untuk mengurangi gejala hiperaktifnya.
Sumber referensi :