Hal-hal Ini Harus Dihindari Agar Anak Didik Patuh Plus Sayang Pada Guru– Bagian 1

Jumat, 31 Maret 2017 13:04 WIB | dibaca : 3971 | dibagikan :

Suasana kelas yang tertib dan tenang adalah dambaan para pendidik. Namun tentu saja semua butuh proses. Tidaklah mudah membuat anak-anak patuh pada aturan kelas dan instruksi guru. Kepatuhan para siswa pun perlu dilandasi oleh semangat yang tulus, bukan karena merasa takut atau bukan karena dibuat-dibuat. Untuk menumbuhkan kepatuhan yang tulus, guru perlu memiliki beberapa pantangan, atau perlu menghindari hal-hal yang bisa mengurangi rasa hormat siswa kepada guru.

1. Menyebut anak “nakal” pada siswa yang sering melanggar aturan

Tidak ada anak yang nakal di dunia ini. Anak-anak belum memiliki banyak pengalaman dan kurang bisa menalar layaknya orang dewasa. Sesuatu yang wajar bila mereka sering melanggar aturan. Selain itu, dunia mereka adalah bermain, sehingga sesuatu yang wajar pula kalau anak-anak melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain, saat mereka bercanda.

2. Mempermalukan anak di depan umum

Ada kalanya anak melakukan keisengan saat berada di dalam kelas. Namun sebagai pendidik, kita tidak boleh serta merta memarahi anak, menyebut namanya dengan suara keras, atau tiba-tiba melarang anak yang melakukan keisengan. Karena hal ini bisa membuat ia sangat malu, dan teman-teman lainnya pun bisa menjadi kurang respek padanya. Bagaimana pun sebagai guru kita kadang juga melakukan candaan atau menceritakan sesuatu yang lucu, agar suasana kelas lebih santai. Terkadang hal inilah yang tidak dipahami oleh pendidik.


Baca juga: Hal-hal Ini Harus Dihindari Agar Anak Didik Patuh Plus Sayang Pada Guru– Bagian 2


Anak-anak melakukan candaan karena candaan adalah hal yang biasa dan boleh dilakukan, meskipun dalam level anak-anak, mereka terkadang melakukannya tidak pada saat yang tepat. Bila kita hendak mengingatkan anak didik, alangkah lebih bijaksana bila kita menggunakan suara yang lembut. Kita juga bisa mendekatinya, menyentuh bahunya, lalu membisikkan kata-kata nasihat. (baca juga: Hindari Memarahi Anak Di Depan Umum.“)

Baca Juga:   Betapa Berharganya Senyuman Dari Seorang Guru

3. Membanding-bandingkan satu siswa dengan siswa lain

Setiap anak tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai pendidik, kita tidak boleh membanding-bandingkan satu siswa dengan siswa yang lain saat menasihati mereka. Misalnya dengan mengatakan,”Lihat si Anton, ia selalu juara 1, kalau anak lain bisa, mengapa kamu tidak?” Kata-kata ini bisa menyakiti anak ini, karena ia akan selalu berpresepsi bahwa seorang anak yang hebat harus menjadi nomor 1 dalam hal nilai pelajaran. Padahal kenyataannya adakah banyak orang berhasil saat mereka menjadi penguasaha, atlet sepak bola, dan lainnya. Bila kita sering membanding-bandingkan anak, kita akan mematikan bakat alami sang anak.

Ada banyak cara untuk belajar. Diantaranya adalah dengan media lagu dan dongeng anak. Dongeng dan lagu anak dipercaya bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan di sekolah. Silakan download aplikasi dongeng  dan lagu anak ini dengan meng-klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
banner-kolak-lagu-anak-tematik-tk-dan-paud
– Cerita Anak, Mila Si Pelupabanner-riri-mila-si-pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayambanner-riri-monyet-dan-ayam

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...