Suasana kelas yang tertib dan tenang adalah dambaan para pendidik. Namun tentu saja semua butuh proses. Tidaklah mudah membuat anak-anak patuh pada aturan kelas dan instruksi guru. Kepatuhan para siswa pun perlu dilandasi oleh semangat yang tulus, bukan karena merasa takut atau bukan karena dibuat-dibuat. Untuk menumbuhkan kepatuhan yang tulus, guru perlu memiliki beberapa pantangan, atau perlu menghindari hal-hal yang bisa mengurangi rasa hormat siswa kepada guru. Berikut ini adalah penuturan dari Kak Zepe, yang merupakan kelanjutan dari artikel yang berjudul: “Hal-hal Ini Harus Dihindari Agar Anak Didik Patuh Plus Sayang Pada Guru– Bagian 1″
4. Tidak mau memberi salam terlebih dahulu
Bagaimana mau memberikan teladan keramahan yang baik, bila seorang pendidik merasa malu atau gengsi untuk memberi salam kepada anak-anak didiknya terlebih dahulu? Sebagai pendidik tidak ada salahnya kita memberikan salam terlebih dahulu, minimal kita kita mengatakan “Hai” sambil menyebutkan nyaman anak atau cukup tersenyum sambil menatap mereka. Percayalah, teladan keramahan kita akan memberikan efek yang baik nantinya.
5. Tidak mau mengakui kesalahan
Ada kalanya saat mengajar seorang pendidik melakukan kesalahan, misalnya salah memberikan penjelasan atau memberikan suatu teori pelajaran. Bila kita memang berbuat kesalahan, kita perlu meminta maaf kepada anak didik, bukan malah mempertahankan pendapatnya walaupun kita tahu bahwa kita salah.
6. Meragukan kemampuan anak
Sebagai pendidik kita perlu memberikan kepercayaan kepada anak didik dalam hal apa pun, tanpa memilih-milih. Kepercayaan perlu kita berikan agar anak-anak didik kita akan semakin merasa percaya diri. Bila ada anak didik yang pemalu, kita jangan malah menghindarkannya mengikuti hal-hal yang berhubungan dengan tampil di depan umum. Anak-anak pemalu justru perlu kita berikan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas, bercerita di depan kelas, dan lainnya. Dengan memberikan kepercayaan, anak-anak didik akan semakin memiliki kedekatan emosional kepada kita, karena mereka percaya kita adalah guru yang suka membimbing dan memotivasi, bukan hanya menginginkan suatu yang terlihat sempurna.
7. Berperilaku dan Berbicara Kurang Sopan
Sebagai pendidik kita perlu menjaga sikap kita, baik dalam berbicara maupun dalam perbuatan. Seorang pendidik harus cerdas dalam menjaga intonasi suara. Sehingga ia tetap memperlihatkan pribadi yang tegas dan bersemangat, namun juga memiliki jiwa yang penyayang. Hal-hal sederhana kadang bisa membuat anak-anak menjadi “ilfil”, misalnya sering duduk dengan mengangkat kaki (seperti bos), menyilangkan tangan di dada, mengangkat dagu, kurang tersenyum, wajah cemberut, dan lainnya. Terkadang pendidik tidak sadar, bila sikap anak-anak kepada kita tergantung pada perilaku kita sehari-hari.
Tidak ada kesalahan yang tidak bisa dicegah dan diperbaiki. Tidak ada kekurangan yang tidak bisa diatasi. Semua tergantung pada sikap kita. Seorang pendidik adalah seorang yang dituntun untuk menjadi sempurna di tengah ketidaksempurnaannya. Namun yang terpenting bukanlah berpikir untuk menjadi seorang yang sempurna, karena bagaimana pun kita adalah manusia biasa, namun niat hati untuk mau belajar tanpa ada hentinya. Anggaplah semua siswa adalah
Ada banyak cara untuk belajar. Diantaranya adalah dengan media lagu dan dongeng anak. Dongeng dan lagu anak dipercaya bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan di sekolah. Silakan download aplikasi dongeng dan lagu anak ini dengan meng-klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe