Bagi guru sifat sabar adalah sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru. Karena seorang guru harus sabar dalam menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya. Seorang guru juga harus sabar dalam memberi nasihat kepada anak-anak didiknya, terutama saat ia berbuat kesalahan. Seorang guru juga harus sabar dalam mengelola kelas, sehingga suasana kelas tetap kondusif dan nyaman dipakai oleh anak-anak didiknya sebagai tempat belajar. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar seorang guru bisa selalu bersikap sabar dalam menangani anak-anak didiknya.
- Makan Pagi
Bila kita mau mengajar di pagi hari, pastikan kita sudah sarapan. Mengajar anak-anak membutuhkan banyak energi. Jangan sampai kita mengajar dalam keadaan lapar, supaya emosi kita pun menjadi lebih stabil.
- Mengatur pola istirahat
Seorang pendidik perlu memahami pentingnya stamina yang fit saat tampil di hadapan anak-anak. Bayangkan saja bila seorang pendidik mengajar anak-anak didiknya dalam keadaan mengantuk. Tentu anak-anak cepat bosan dan malas belajar. Kondisi tubuh yang lelah juga akan memengaruhi emosi dan fokus seorang pendidik.
- Siapkan air putih
Mengajar anak-anak usia dini tidak hanya membutuhkan kesabaran ekstra, namun juga tenaga ekstra. Karena kita perlu berbicara lebih banyak kepada anak-anak didik, terutama saat menjelaskan sesuatu, bahkan dalam hal-hal yang sederhana. Selain itu, agar suasana pembelajaran terlihat hidup, seorang pendidik juga harus berekspresi saat mengajar, misalnya dengan gerakan-gerakan tubuh. Aktivitas ini akan mengeluarkan banyak energi. Sembari menunggu jam makan, kita perlu menyediakan air putih untuk kita minum setiap saat. Sehingga dalam keadaan lelah pun, kita tetap bisa menjaga kebugaran tubuh. Air putih juga membantu menstabilkan emosi kita.
- Persiapan materi pembelajaran yang baik
Bila kita sudah mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik, maka saat kita mengajar pun akan terlihat lebih ceria dan santai. Karena kita sudah paham langkah-langkah kegiatan pembelajaran kita. Rasa gelisah dan grogi karena persiapan mengajar yang kurang baik, juga bisa mempengaruhi kestabilan emosi kita.
- Salam, senyum, puji
Berikan salam kepada anak-anak saat mereka masuk kelas, sebelum pelajaran dimulai. Berikan senyuman yang terbaik. Berikan pula pujian yang tulus kepada anak-anak didik. Hal ini akan membantu menghubungkan ikatan batin antara diri kita dengan anak-anak didik dan membantu menyemangati anak untuk belajar di sekolah. Anak-anak pun akan menjadi lebih patuh dengan segala instruksi kita.
- Mengasihi anak didik seperti anak sendiri
Anggaplah anak-anak didik kita seperti anak-anak kita sendiri. Kita semua pasti bahagia memiliki anak-anak yang baik, sopan, dan patuh. Namun untuk mencapai semua itu tentunya anak-anak butuh belajar dari segala kesalahan yang mereka lakukan. Bila kita menganggap mereka seperti anak-anak kita sendiri, maka kita akan lebih tulus dan sabar dalam membimbing, mengajar, dan mendidik mereka. Sehingga saat mereka berbuat kesalahan, kita akan lebih mampu memberikan nasihat-nasihat yang baik demi kebaikan anak-anak didik kita dan semua yang ada di kelas.
- Bila anak didik berbuat salah, tenangkan hati sebelum menasihati
Ada kalanya anak-anak didik menjadi susah diatur. Sebagai pendidik kita tidak boleh menenangkan mereka dengan cara berteriak-teriak, bahkan berteriak lebih keras dari anak-anak didik kita. Kebiasaan berteriak perlu kita hindari agar anak-anak didik kita tidak berpandangan bahwa cara menenangkan hati orang lain adalah dengan berteriak dengan suara keras. Sebelum berbicara, tariklah nafas dalam-dalam. Pastikan hati anda sudah tenang, lalu berbicaralah dengan suara yang tegas (keras namun tidak berteriak). Hal terpenting dalam poin ini adalah ketenangan saat menasihati. Ketenangan ini akan membuat kita lebih bijak dalam menasihati anak dan anak-anak pun bisa menjadi lebih patuh tanpa membuat mereka tertekan. Ketenangan ini juga membantu kita agar emosi kita tidak meluap saat menasihati anak. (Tips ini dibahas tuntas di artikel “Tenangkan Hati Saat Menasihati Anak Usia Dini“)
Agar bisa menjadi pendidik yang mampu mengontrol emosi dengan baik memang tidak mudah. Pada awalnya, kesabaran akan mengeluarkan banyak tenaga. Karena kita ingin ngomel-ngomel atau marah-marah, namun kebiasaan ini tidak boleh kita berikan pada anak-anak. Sehingga membutuhkan banyak energi untuk menahannya. Kemampuan pendidik dalam menjaga emosinya sangat bergantung pada jam terbang. Semakin banyak jam terbang seorang pendidik dalam mengajar, maka ia akan semakin belajar dan semakin mampu menjaga kestabilan emosinya. Semangat belajar dan mengajar!
Kesabaran seorang pendidik memang perlu diuji setiap kali mengajar. Sebenarnya, bila seorang pendidik bersedia menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak didik pun akan cenderung lebih bersemangat dan mudah diatur, karena mereka tidak merasa bosan saat pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang edukatif dan menyenangkan adalah dengan media lagu dan dongeng anak.
Silakan download gratis lagu dan dongeng anak karya Educa Studio di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam– Cerita Anak, Persahabatan Angsa
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe