Kreatifitas sangat berhubungan erat dengan kebebasan. Namun kebebasan di sini bukanlah kebebasan yang kebablasan. Kebebasan yang dapat mendukung kreatifitas anak haruslah didukung oleh suasana belajar yang tertib namun tetap menyenangkan. Bagaimana agar kreatifitas anak bisa berkembang di dalam kelas?
- Faktor suasana kelas yang “fun” namun tertib
Keberadaan aturan demi ketertiban kelas perlu menjadi perhatian. Tanpa adanya aturan, maka pendidik akan sulit menentukan batasan-batasan tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Namun aturan juga tidak boleh membuat anak didik menjadi terbebani atau tertekan. Bagaimana pun anak-anak lebih membutuhkan pengarahan daripada aturan. Ia membutuhkan seseorang yang bisa membantu mengingatkan mereka agar mereka tidak membuat suatu kesalahan dan bisa menciptakan rasa aman. Sebelum melakukan suatu kegiatan, akan lebih baik bila kita memberikan arahan secara jelas. Semakin baik arahan-arahan dan penjelasan yang kita berikan, akan meminimalkan anak untuk berbuat kesalahan. Setelah kita selesai menjelaskan sesuatu, beri kesempatan kepada partner atau guru pendamping kita untuk memberikan tambahan penjelasan, siapa tau ada penjelasan yang masih belum tersampaikan. Kalaupun nantinya ada anak didik yang melanggar suatu aturan, kita harus mempersiapkan semacam konsekuensi. Konsekuensi adalah semacam hukuman namun bersifat edukatif. Konsekuensi bisa diberikan dalam bentuk aktivitas yang bersifat mendidik, misalnya bernyanyi, menari, dan lainnya. Supaya adil, kita juga bisa memberikan konsekuensi yang positif (reward), terutama bagi anak-anak yang bisa melakukan semua aktivitas dengan tertib, aktif menjawab pertanyaan, atau melakukan hal yang positif lainnya.
- Perlunya kesabaran dalam menasihati
Ketenangan dan kesabaran pendidik harus stabil. Kita tidak boleh terpancing emosinya di saat ada anak didik yang melakukan “kenakalan” atau berbuat kesalahan. Hati yang tenang dan sabar bisa menjernihkan pikiran. Dengan pikiran yang jernih, maka kita pun bisa memberikan nasihat-nasihat yang baik dan mencegah keluarnya kalimat-kalimat atau kata-kata yang bernada negatif. Saat menasihati anak, pastikan nada atau intonasi suara kita stabil, atau tidak membentak apalagi dengan nada yang tinggi. Kita juga harus menghindari sebisa mungkin menasihati anak di depan umum (apalagi dengan nada marah), karena hal ini akan menimbulkan perasaan malu dan sakit hati pada anak.
Ketenangan hati saat menasihati anak-anak usia dini sangat penting, mengingat anak-anak usia dini adalah pribadi yang masih rapuh. Kita perlu memperhatikan hal ini saat menasihati mereka.
- Variatif dalam menyampaikan materi
Kreatifitas pendidik akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan ketrampilan mereka. Semakin berpengalaman seorang pendidik, maka ia akan semakin berkembang dalam hal talenta dan ketrampilan. Beberapa ketrampilan yang ada pada diri seorang pendidik, akan menjadi ciri khas tersendiri bagi pendidik, terutama dalam hal mengajarkan materi pelajaran. Metode pembelajaran pun akan menjadi semakin bervariasi dengan kreatifitas yang dimiliki oleh seorang pendidik. Tempat belajar pun perlu bervariasi. Kegiatan pembelajaran tidak harus ada di dalam kelas, namun juga bisa di luar kelas. Misalnya di lapangan, di selasar, dan tempat lainnya. Variasi tempat duduk pun bisa divariasi setiap minggunya agar memberikan suasana yang baru di dalam kelas.
- Permainan yang edukatif
Jadikanlah waktu luang sebagai saat yang berharga bagi anak-anak didik. Jangan biarkan anak-anak didik hanya bermain lari-larian di lapangan. Namun kita harus menyediakan mainan-mainan edukatif di dalam kelas, agar anak-anak bisa belajar sesuatu dengan cara bermain. Permainan-permainan yang biasanya ada di dalam kelas adalah kartu belajar, boneka aneka hewan, puzzle, permainan balok, dan lainnya. Permainan-permainan tersebut juga bermanfaat agar anak-anak bisa lebih fokus saat mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran.
- Pembelajaran siswa aktif
“Learning by doing” adalah metode pembelajaran dimana siswa lebih aktif daripada guru. Tugas guru hanyalah memberikan pengarahan saja. Selanjutnya siswa akan belajar secara mandiri atau berkelompok, sedangkan guru bertugas mendampingi anak-anak didiknya saat mereka mengerjakan tugas mereka. Guru harus berusaha memberikan penjelasan seefektif mungkin, sehingga kita bisa memberikan waktu lebih banyak kepada siswa agar bisa praktik, berkreasi, dan bereksplorasi. Metode pembelajaran “siswa melakukan” akan lebih membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi pelajaran daripada metode pembelajaran “siswa mendengarkan”.
Keaktifan anak saat pembelajaran di sekolah memang sangat penting. Hal ini dibahas tuntas di dalam artikel ini.
- Memanfaatkan aneka macam kesenian saat beraktivitas
Kreatifitas sangat erat hubungannya dengan kesenian. Kesenian adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi favorit anak-anak PAUD. Karena dengan berkesenian, anak-anak bebas berekspresi dan bereksplorasi dengan suasana pembelajaran yang cenderung santai, dan biasanya di dalam setiap aktivitas seni anak-anak bisa membuat suatu hasil karya. Kreatifitas juga akan membantu anak dalam menyalurkan imajinasi mereka yang masih sangat tinggi. Apa pun mata pelajarannya, kita perlu menghubungkannya dengan kesenian. Kesenian berhubungan dengan kegiatan bernyanyi, menggambar, mewarnai, membuat kerajinan tangan, menari, dan lainnya.
Bagaimana menurut pendapat anda? Apakah anda memiliki tips atau cara lain agar anak-anak bisa mengembangkan kreatifitas mereka di dalam kelas? Silakan download aplikasi dongeng dan lagu anak sebagai media untuk mengembangkan kreatifitas anak. Silakan klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam– Cerita Anak, Persahabatan Angsa
sumber gambar: www.temposnews.com
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe