Ada beberapa guru mengeluh pada saya. Mereka mengeluhkan tentang betapa sulitnya mengatur anak-anak didik mereka dan membuat anak patuh pada instruksi. Ada banyak hal yang mempengaruhi hal ini. Bagaimana pun kita tidak boleh berargumen bahwa itu semua adalah salah anak-anak didik kita yang memang sulit diatur. Bagaimana pun semua pasti bisa diatasi bila kita memulainya dari diri kita. Inilah sikap-sikap yang perlu kita perhatikan agar anak-anak didik kita menghormati dan mau menjalin komunikasi yang baik dengan kita.
- Gaya bicara yang tidak monoton
Anak-anak akan cenderung merasa bosan bila kita menggunakan gaya bicara yang monoton, apalagi dengan suara yang datar. Suara yang bertenaga dan tegas bisa menarik perhatian anak. Namun ada kalanya kita mengajak mereka untuk mendengarkan suara kita yang pelan, lalu kembali menggunakan suara yang agak keras. Misalnya saat kita mengajar tentang jenis binatang, kita memulainya dengan suara agak pelan dan setengah berbisik “Teman-teman… Tahu tidak, binatang apa yang suka berjalan dengan lambat, membawa tempurung, terlihat berat banget!” Lalu saat ada anak yang menebak nama binatang itu, kita puji dia dengan suara lantang,”Gina Hebat! Nama binatang itu adalah kura-kura!”
Gaya bicara yang monoton adalah gaya bicara yang kurang menarik. Agar kita memiliki gaya bicara yang menarik, kita perlu belajar ketrampilan berkomunikasi.
- Berbasa-basi pada anak itu sangat berarti
Bagi orang dewasa, berbasa-basi, menanyakan hal-hal yang tidak penting, bercerita tentang kejadian yang biasa hanyalah membuang-buang waktu. Namun bagi anak-anak hal itu adalah suatu hal yang luar biasa. Dengan berbasa-basi pada anak, sang anak akan merasa diperhatikan dan dari sinilah biasanya akan tumbuh komunikasi yang baik antara guru dan anak didik. Dalam hal ini, perlu kita tahu bahwa anak-anak lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.
- Berkomunikasi dengan sopan
Kesopanan dalam hal berbicara sangatlah penting. Karena dari sikap dan cara bicara kitalah anak-anak akan mencontoh kita. Berbicara dengan sikap sombong, kosakata yang tidak baik, suara keras, bukanlah suatu yang patut kita tunjukkan kepada anak didik.
- Berkomunikasi dengan bahasa anak
Bila kita berbicara pada anak-anak, tentu saja kita harus menggunakan bahasa anak, bukan bahasa orang dewasa dan bukan bahasa bayi. Untuk menghindari gaya bahasa orang dewasa kita perlu menghindari kata-kata yang sulit dan tidak sesuai dengan tata bahasa yang benar, misalnya “Sudah bikin PR?” Akan lebih baik bila kita mengatakan,”Apakah teman-teman sudah mengerjakan PR?” Selain itu kita juga perlu menghindari bahasa bayi, supaya mereka pun bisa semakin dewasa terutama dalam hal gaya berbicara.
- Berkomunikasi dengan bahasa tubuh
Bahasa tubuh sangat penting bagi anak. Karena dengan berbahasa tubuh, anak-anak bisa lebih paham dan mudah mengingat apa yang kita ajarkan, karena hal itu akan lebih menarik daripada bila kita mengajar atau berbicara dengan gaya tubuh yang monoton. Bila kita menggunakan bahasa tubuh kita juga akan lebih terlihat bersemangat, dan diharapkan semangat itu akan menular kepada anak-anak.
- Menjawab pertanyaan anak
Bersyukurlah kalau kita memiliki anak-anak didik yang aktif bertanya. Karena kita telah berhasil memacu rasa ingin tahu anak. Namun terkadang karena pertanyaan yang bertubi-tubi, sedangkan materi pelajaran yang penting masih banyak, kita perlu membuat strategi agar semua pertanyaan anak bisa kita jawab. Misalnya, untuk anak-anak yang tidak sempat kita jawab pertanyaannya kita bisa meminta mereka menuliskan di kertas. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka bisa kita berikan di pertemuan selanjutnya atau saat ada kesempatan.
- Mengajar dengan persiapan yang baik
Materi yang sederhana bukan menjadi alasan kita untuk mengajar dengan tanpa persiapan. Mengajarkan materi sederhana adalah kesempatan kita untuk bisa melakukan persiapan sebaik mungkin sehingga pembelajaran menjadi semakin menarik. Karena dengan tampil mengajar semenarik mungkin, maka anak-anak didik kita pun akan semakin “ngefans” sama kita.
Selain persiapan mengajar yang baik, seorang pendidik juga perlu menghindari hal-hal yang bisa menurunkan kewibawaan seorang pendidik.
- Memberikan penghargaan
Saat anak melakukan sesuatu yang baik, kita perlu memberikan mereka penghargaan. Penghargaan paling sederhana bisa berupa pujian dan motivasi. Penghargaan berupa fisik bisa berupa sticker, sertifikat, dan benda lainnya. Dengan memberikan penghargaan pada anak-anak didik, mereka pun akan belajar cara menghargai orang lain, terutama orang yang menghargai diri mereka.
Kedekatan satu pribadi dengan pribadi yang lain bisa terjadi karena ikatan persaudaraan (sedarah) atau ikatan persahabatan. Ikatan persahabatan inilah yang perlu kita perjuangkan agar bisa menjadi dekat pada anak-anak. Seorang sahabat adalah seorang yang setia menjaga, membimbing, mendengarkan keluh kesah, membantu saat kesusahan, dan mengasihi. Selamat berjuang menjadi sahabat anak-anak.
Anak-anak sangat menyukai media mengajar dengan dongeng dan lagu anak.
Silakan klik judul-judul dongeng dan lagu anak di bawah ini untuk mengunduhnya secara GRATIS, agar perbendaharaan dongeng dan lagu anak Anda semakin banyak:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam– Cerita Anak, Persahabatan Angsa
sumber gambar: cendekia1ilmu.wordpress.com
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe