Suasana kelas yang hidup adalah gambaran suasana kelas dimana guru mampu membuat setiap siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar terlihat aktif. Keaktifan siswa ditandai dengan ketekunan dan semangat anak didik dalam menjawab pertanyaan maupun bertanya secara lisan. Suasana kelas yang hidup tentu menjadi harapan semua guru saat mengajar anak-anak didik. Bagaimana untuk menciptakan suasana kelas seperti ini?
- Suasana kelas yang menyenangkan
Pendidik yang mampu membawa suasana kelas menjadi terasa menyenangkan tentu adalah pribadi guru yang penuh semangat dan kreatif. Anak-anak didik menjadi tidak mudah bosan dengan apa yang diajarkan oleh pendidik. Dengan suasana kelas yang menyenangkan maka materi pelajaran pun akan lebih mudah diterima oleh anak-anak didik, apalagi anak-anak usia dini yang masih gemar bermain.
- Pendidik aktif “memaksa” anak menanggapi
Agar anak-anak didik tidak hanya berperan sebagai pendengar, pendidik perlu aktif dalam memancing anak-anak didiknya agar mau aktif menanggapi. Caranya adalah dengan memancing dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana maupun dengan meminta anak menanggapi materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
- Mengajarkan “5W + 1H”
Terkadang saat pendidik meminta anak bertanya, anak-anak bingung tentang apa yang harus ditanyakan. Pendidik perlu mengajarkan “5W + 1H”. Mengapa? Karena dengan mengajarkan teori tentang pertanyaan “5W + 1H” maka anak-anak didik mampu mendapatkan ide dengan lebih mudah tentang pertanyaan yang akan dilontarkan. Misalnya dengan bertanya “Siapa…. ? Mengapa….? Bagaimana…? Kapan….?“ dan pertanyaan lainnya.
- Awali kelas dengan “ice breaking”
Saat awal-awal pendidik mengajar, adalah kesempatan penting bagi pendidik untuk menghidupkan suasana kelas. Pendidik perlu memancingnya dengan sesuatu yang menyenangkan, misalnya dengan permainan, pantun/cerita lucu, gerak dan lagu, bernyanyi, dan aktivitas menarik lainnya. Aneka “ice breaking” bisa kita pelajari di dalam portal ini.
- Memberikan reward
Anak-anak biasanya akan sangat menggemari sistem “reward”. Dengan adanya “reward” anak-anak akan semakin termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran di kelas, karena adanya suasana yang kompetitif. Anak-anak menjadi berusaha untuk menjadi yang terbaik di kelas dari banyaknya reward yang didapatkan.
- Kemasan materi yang menarik
Setiap pendidik memiliki kreatifitas tersendiri dalam mengajar anak-anak didiknya. Pendidik yang baik mampu mengemas materi, yang terlihat sulit, menjadi lebih sederhana dan menarik. Biasanya materi ini akan dikemas dengan media permainan, membuat hasta karya, menggunakan alat bantu mengajar / Alat Peraga (APE) dan aktivitas menarik lainnya. Beberapa pendidik juga sangat kreatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana belajar anak. Anak-anak yang belajar dengan media yang tidak asing atau sesuatu yang sudah sering ditemui biasanya akan lebih mudah diserap oleh anak didik, misalnya belajar di taman sekolah.
- Manfaatkan teknologi
Teknologi berkembang sangat pesat. Anak-anak didik biasanya sudah tidak asing dengan perangkat-perangkat canggih masa kini. Pendidik tidak boleh ketinggalan zaman. Ia harus pandai dalam memanfaatkan teknologi sebagai sarana mengajar (memanfaatkan game edukatif, Ms Powerpoint, dan lainnya) maupun sebagai sumber mengajar (memanfaatkan youtube, ensiklopedia on-line, kamus on-line, dan lainnya). Tips ini akan membantu kita agar bisa memanfaatkan teknologi di dalam pembelajaran di sekolah.
Ada beberapa aplikasi edukatif yang menarik dan bisa Anda gunakan sebagai media mengajar, misalnya:
MARBEL – BELAJAR MEMBACALAGU ANAK TEMATIKBagaimana dengan kelas Anda? Sudahkah Anda mengajar anak-anak didik Anda dengan membuat mereka lebih aktif di kelas? Apakah suasana belajar di kelas yang Anda ajar sudah interaktif?
sumber gambar: ipeka.org
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe