Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat dengan baik tanpa mengalami gangguan sedikitpun. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang berbeda-beda adanya. Beberapa masalah atau perubahan yang tidak wajar bisa menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang pada anak, bahkan hingga jangka panjang. Untuk itu orang tua wajib mengenali jenis gangguan pertumbuhan pada anak untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak.
Gangguan pertumbuhan adalah suatu kondisi perkembangan anak dari segi tinggi badan, berat badan, kemampuan panca indra, kematangan organ seksual, serta sisi lainnya yang tidak seusai dengan anak seusianya. Pertumbuhan yang terlalu lambat atau justru terlalu cepat umumnya menandakan adanya gangguan kelenjar atau penyakit tertentu. Jadi penting bagi orangtua untuk menyadari dan memeriksakan ke dokter, jikalau anak mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya. Lalu, apa saja jenis gangguan pada tumbuh kembang anak ? Berikut ini adalah berbagai jenis gangguan pada tumbuh kembang anak.
Beberapa Jenis Gangguan Pertumbuhan Pada Anak
1. Jenis Gangguan Pertumbuhan Pada Anak, Spektrum Autisme
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) adalah kelainan otak yang berdampak pada kemampuan komunikasi dan interaksi sosial pada anak. Gejala biasanya muncul di awal masa tumbuh kembang anak. Anak dengan GSA ini terlihat seperti memiliki dunianya sendiri dan cenderung tidak mampu mengembangkan hubungan emosional. Adapun gangguan tersebut meliputi :
- Gangguan Komunikasi dan Bahasa. Anak dengan GSA biasanya lemah dalam mengekspresikan diri sendiri dalam percakapan. Cara bicara cenderung berulang dan kemampuan komunikasi verbal yang lemah. Ia juga akan susah mengatur frasa dan kalimat, sehingga pengucapannya akan terdengar tak lazim atau berbeda dengan anak lainnya.
- Interaksi Sosial. Anak dengan GSA kemampuan komunikasi non verbalnya lemah, termasuk dari segi gestur, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Karenanya, ia kesulitan dalam menyampaikan dan menerima pemikiran dan perasaannya dengan orang lain atau sebaliknya.
- Panca indra. Kelima indra pada anak dengan GSA biasanya sensitif, yang mengakibatkannya tidak kuat melihat cahaya silau, suara yang terlalu bising, sentuhan yang kasar, bau yang menyengat, atau rasa makanan yang terlalu tajam.
- Perilaku. Anak dengan GSA cenderung melakukan gerakan berulang seperti berputar-putar, mengayunkan tubuh, atau membenturkan kepala dan tidak bisa diam. Kelainan perilaku lainnya meliputi tidak bisa menghadapi perubahan dan hanya mau makan jenis makanan tertentu.
Penyebab anak dengan GSA bisa saja terjadi karena adanya keturunan autisme dalam keluarga, masalah otak, jenis kelamin anak, atau usia orangtua ketika anak lahir. Sayangnya, autisme merupakan kelainan seumur hidup. Namun, jika terdeteksi sejak dini mungkin bisa membantu anak menyesuaikan diri supaya bisa hidup lebih mandiri dan berkualitas.
2. Attention-deficit Hyperactivity Disorder
Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan pada tumbuh kembang anak yang bersifat kronis dan paling sering terjadi. Memiliki ADHD berarti otak tidak bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan ini biasanya muncul selama masa kanak-kanak dan bertahan hingga masa dewasa, yang biasanya mulai timbul sebelum usia 12 tahun. Pada beberapa anak, gejala bisa tampak di usia 3 tahun. Gejala gangguan pada anak ini bisa berkisar dari ringan hingga berat dan bisa berbeda antara laki-laki dan perempuan. Adapun gejala yang tampak tersebut meliputi :
- Terlalu banyak bicara
- Sulit dalam mengatur aktivitas, bermain dengan tenang, dan fokus
- Lupa untuk melakukan hal-hal tertentu
- Tidak sabar menunggu gilirannya
- Sering melamun dan kehilangan barang
- Berlarian di saat yang tidak tepat
- Lebih suka menyendiri
- Sulit diberi tahu atau mengikuti arahan dari orang lain
Penyebab anak dengan ADHD bisa saja terjadi karena adanya cedera otak, keturunan, berat lahir ringan, penggunaan alkohol dan merokok selama kehamilan, kelahiran prematur, dan paparan terhadap polusi atau zat-zat berbahaya saat hamil dapat memicu ADHD pada anak. Meskipun tidak dapat menyembuhkan ADHD, pengobatan bisa meringankan gejalanya.
3. Jenis Gangguan Pertumbuhan Pada Anak, Conduct Disorder
Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Bagi anak-anak atau remaja untuk memiliki perilaku abnormal itu normal. Namun, gangguan pada anak ini bisa dianggap sebagai conduct disorder jika berlangsung dalam waktu lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari sang anak dan keluarganya.
4. Cerebral Palsy
Cerebral Palsy adalah kelainan anggota gerak yang di sebabkan oleh gangguan otak/cidera otak yang sifatnya tidak progresif, sehingga berdampak pada sistem motorik anak.
5. Central Auditory Processing Disorder
Disebut juga gangguan proses auditori (CAPD) adalah masalah pendengaran yang timbul saat otak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. CAPD dapat mengenai orang di segala usia, tapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.
Sumber referensi :