Kurikulum merupakan suatu kerangka pembelajaran yang akan terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Kurikulum harus berkembang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta diharapkan guru mampu menjadi fasilitator yang baik bagi anak didiknya. Untuk itu sebagai pendidik kita harus memahami apa sebagaimana landasan pengembangan kurikulum yang digunakan.
Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
Menurut Socrates, filsafat adalah cara berpikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Filsafat terbagi menjadi 2, yaitu :
- Filsafat umum : Metafisika, yang membahas hakikat kenyataan atau realitas. Epistemology dan logika, membahas hakikat pengetahuan dan hakikat nilai dengan cabang-cabangnya etika (hakikat kebaikan) dan estetika (hakikat keindahan).
- Filsafat Khusus dibagi 6 bagian : Filsafat hukum merupakan filsafat yang objeknya khusus hukum. Filsafat sejarah merupakan ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat religi merupakan filsafat yang membuat agama sebagai objek. Filsafat moral merupakan ilmu penyelidikan bidang tingkah laku manusia yaitu mengenai kewajiban manusia,perbuatan baik buruk dan merupakan ilmu filsafat tentang manusia. Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan,latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan.
Manfaat Filsafat Pendidikan, Menurut Nasution (1982)
- Dapat menentukan arah akan dibawa kemana anak-anak melalui pendidikan di sekolah.
- Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang hasil yang harus dicapai.
- Filsafat dan tujuan pendidikan member kesatuan yang bulat kepada segala usaha pendidikan.
- Tujuan pendidikan memungkinkan si pendidik menilai usahanya, hingga tahu tujuannya tercapai.
- Memberikan motivasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan pendidikan.
2. Landasan Psikologis
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan, sudah pasti berhubungan dengan proses perubahan peserta didik. Kurikulum diharapkan dapat menjadi alat untuk mengembangkan kemampuan potensial menjadi kemampuan aktual peserta didik serta kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama. Ada 2 cabang psikologi yang sangat diperhatikan dalam pengembangan kurikulum yaitu :
- Perkembangan peserta didik dan kurikulum. Merupakan suatu perkembangan yang membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi, yaitu masa pertemuan sel telur dengan spermatosoid sampai dengan masa dewasa.Menurut Syamsu Yusuf(2005:23-27), ada beberapa tahap perkembangan individu, yaitu : Masa usia prasekolah : dibagi menjadi 2 yaitu masa vital dan masa estetik. Masa vital adalah masa dimana individu menggunakan fungsi biologis untuk merespon berbagai hal yang terdapat dilingkungannya. Masa estetik adalah masa berkembangnya rasa keindahan dan masa peka bagi anak untuk memperoleh stimulasi melalui seluruh panca indra. Masa Usia SD : Fase ini disebut juga periode intelektual, karena pada usia ini anak mulai menunjukkan perhatian yang besar terhadap dunia ilmu pengetahuan alam. Masa usia sekolah menengah : bertepatan dengan masa remaja. Masa ini merupakan masa yang menarik karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa.
- Psikologi Belajar dan Pengembangan Kurikulum : Teori psikologi belajar dibagi menjadi 3, yaitu : Teori Psikologi kognitif dari usia anak sampai dewasa terdapat 4 tahap : 1. Tahap sensori motor, tingkah lakunya dikendalikan oleh perasaan dan aktivitas motorik. 2. Tahap pra operasional. 3. Tahap Operasional, mampu memecahkan masalah. 4. Tahap Operasi formal, mampu memahami konsep abstrak. Teori Psikologi Behavioristik, merupakan teori yang percaya bahwa sejak lahir anak tidak membawa bakat apapun. Teori psikologi Humanistik,merupakan teori yang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan dari faktor lingkungan.
3. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum, melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya.
- Masyarakat dan kurikulum, menurut Daud Yusuf (1982) ada 3 sumber, yaitu Logika, Estetika, dan Etika.
- Kebudayaan dan kurikulum. Dapat diartikan sebagai keseluruhan ide atau gagasan,cita-cita, pengetahuan, kepercayaan, cara berfikir, kesenian dan nilai yang telah disepakati oleh masyarakat.
4. Landasan Teknologis
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Ilmu dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat termasuk didalamnya perubahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber referensi :