Mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Berbicara sebanyak-banyaknya. Itulah naluri yang dimiliki anak-anak. Karena dengan melakukan itu, anak-anak akan semakin cepat berkembang, baik dalam hal kognitif maupun dalam hal karakter.
1. Peran guru sebagai fasilitator
Pendidikan yang konvensional identik dengan metode guru ceramah dan murid aktif mencatat. Berbeda dengan metode di era modern. Pendidikan di era modern, adalah pendidikan yang berpusat pada anak. Artinya, peran pendidik hanyalah fasilitator. Fasilitator berarti tugas pendidik hanyalah membimbing dan mengarahkan. Peran pendidik di kelas hanyalah memberikan sedikit teori, kemudian memberikan arahan kepada agar anak mau belajar sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pendidik. Misalnya, pada saat anak belajar tentang hewan dan jenis makanannya.
Tugas guru hanyalah menjelaskan macam-macam hewan yang memakan daging dan macam-macam hewan yang memakan tumbuhan dengan jangka waktu mengajar sangat singkat, misalnya 15 menit. Untuk selanjutnya, tugas guru adalah memberikan penugasan yang berhubungan dengan materi yang dijelaskan. Salah satu contoh tugas yang diberikan guru adalah mengelompokkan gambar sesuai dengan jenis makanannya dengan cara menempelkan gambar binatang pada kolom yang tepat Satu kolom khusus untuk menempelkan gambar binatang pemakan daging, sedangkan kolom yang lain khusus untuk menempelkan gambar binatang pemakan tumbuhan.Untuk aktivitas ini, siswa diberikan waktu hingga 1 jam 15 menit.
2. Memberi anak kebebasan, akan memperluas wawasan
Di dalam metode pembelajaran ini, setelah guru memberikan penjelasan tentang teori materi pembelajaran dan pengarahan tentang tugas yang diberikan, siswa diberikan kebebasan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Tidak banyak aturan yang diberikan oleh pendidik. Misalnya saat anak diminta menggambar serangga. Anak-anak diberikan kebebasan memilih gambar serangga yang disuka dan bebas memilih warna untuk mewarnai serangga yang dipilih.
3. Memberikan anak kebebasan berpendapat, kecerdasan anak tumbuh makin cepat
Agar saat mengerjakan tugas, anak tidak hanya diam saja atau bersifat pasif, dalam metode berpusat pada anak, anak diberikan kesempatan mengemukakan pendapatnya. Anak boleh bertanya, berkomentar, atau mengemukakan pendapatnya. Agar anak bisa lebih aktif berpendapat, biasanya pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan presentasi setelah mereka selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik. Dengan mengemukakan pendapat, anak akan terdorong untuk lebih kritis dan akan memiliki kesempatan mengembangkan ide atau pikirannya. (baca juga: “Mengapa Anak Perlu Lebih Aktif Dalam Kegiatan Pembelajaran? “)
4. Dengan melakukan, anak akan lebih cepat dalam hal pemahaman
Di dalam metode ini, anak juga diajak untuk aktif melakukan. Pada saat pendidik menjelaskan teori dari suatu materi pembelajaran, pendidik bisa mengajak salah satu atau dua anak untuk menemaninya dalam menyampaikan teori sekaligus melakukan praktik sesuai dengan isntruksi pendidik. Saat siswa mengerjakan tugasnya pun, pendidik tidak banyak andil. Tugas pendidik lebih banyak mementor dan memastikan bahwa anak-anak didiknya bisa mengerjakan tugas dengan baik. Anak juga tidak dituntut untuk bisa mengerjakannya dengan sempurna, namun pendidik memberikan kesempatan bagi anak untuk berbuat kesalahan. Karena dari kesalahan itulah nantinya anak-anak didik akan mampu belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan. Pendidik juga mengajak anak untuk mengalami sendiri saat mereka melakukan tugas mereka secara mandiri.
Kualitas produk yang dihasilkan oleh siswa mungkin tidaklah sempurna, dan bahkan akan cenderung tidak rapi. Namun dari sinilah peran pendidik dalam memotivasi siswa agar lebih banyak fokus mendengarkan penjelasan pendidik, agar mengurangi waktu bermain di kelas, atau agar mengurangi bercanda saat berada di dalam kelas. Setelah pendidik usai menjelaskan teori dan pengarahan tentang tugas yang diberikan, tugas pendidik adalah berjalan-jalan mengamati saat siswa mengerjakan tugas. Bila memang ada siswa yang kesulitan, guru akan siap membantu.
Salah satu contoh media pembelajaran yang menyenangkan bagi anak adalah dongeng dan lagu anak. Ajaklah anak untuk memperagakan dongeng yang Anda ceritakan. Atau Anda juga bisa mengajak anak untuk melakukan gerak dan lagu. Media dongeng dan lagu anak adalah media belajar yang menarik bagi anak dan memungkinkan anak untuk bisa lebih aktif Silakan download aplikasi dongeng dan lagu anak ini dengan meng-klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam– Cerita Anak, Persahabatan Angsa
Sumber gambar: paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe